Agresif Seorang Janda Montok

Sekslover - Cerita Seks | Cerita Mesum | Cerita Dewasa
Momen itu berawal saat saya berkemauan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Ketika itu, pencarian tempat kost-kostan nyatanya membawa hasil. Sesudah saya tinggal ditempat kost-kostan yang baru, saya berteman dengan seseorang wanita, sebut saja namanya Anggun.

Umur Anggun waktu itu baru memijak 30 tahun dengan status janda beranak satu. Perkenalanku makin berlanjut. Ketika itu, saya barusan habis mandi sore. Saya lihat Anggun tengah sekedar duduk di kamarnya sembari nonton TV. Kebetulan, kamarku serta kamarnya bersebelahan. Hingga mempermudahku untuk ketahui apa yang diperbuatnya di kamarnya.


Dengan cuma kenakan handuk, saya coba menggoda Anggun. Dengan terperanjat ia lantas meladeni olok-olokanku. Saya makin berani mengolok-oloknya. Pada akhirnya ia menguberku. Saya pura-pura berupaya menghindar serta coba masuk ke kamarku. Eh.. nyatanya dia tidak hentikan tujuannya untuk memukulku serta turut masuk ke kamarku.

“Awas kau.. entar kuperkosa baru tahu.. ” gertaknya.
“Coba bila berani.. ” tantangku penuh berharap.

Saya memandang matanya, kulihat, ada kerinduan yang sampai kini terpendam, oleh jamahan lelaki. Lalu, tanpa ada dikomando ia tutup kamarku. Saya yang sesungguhnya juga menahan gairah tidak membuang-buang peluang itu. Saya mencapai tangannya, Anggun tidak menampik.

Lalu kami keduanya sama berpagutan bibir. Nyatanya, janda montok ini begitu agresif. Belum juga saya dapat melakukan perbuatan semakin banyak, nyatanya ia menyambar handuk yang kukenakan. Ia terperanjat saat lihat kejantananku telah 1/2 berdiri. Tanpa ada basa-basi, ia menyambar kejantananku dan meremas-remasnya.

“Oh.. ennaakk.. terussh.. ” desisanku nyatanya mengundang gairahnya untuk melakukan perbuatan lebih jauh. Mendadak ia berjongkok, dan melumat kepala kontolku.

“Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat.. ” Ia begitu mahir seperti tidak memberi peluang pada untuk melakukan perbuatan bertanya.

Dengan semangat, ia selalu mengulum serta mengocok kontolku. Saya selalu dibuai dengan sejuta kesenangan. Sembari selalu mengocok, mulutnya selalu melumat serta memaju-mundurkan kepalanya.

“Oh.. aduhh.. ” teriakku kesenangan.

Pada akhirnya nyaris 10 menit saya rasakan ada suatu hal yang menekan akan keluar dari kontolku.

“Oh.. tahann.. sshh. Uh.. saya ingin kkeluaar.. Oh.. ”

Dengan saat itu juga muncratlah air maniku kedalam mulutnya. Sembari selalu mencok serta mengulum kepala kontolku, Anggun berupaya bersihkan semua mani yang masih tetap tersisa. Saya rasakan nikmat yang mengagumkan. Anggun tersenyum. Lantas saya mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya selalu dimasukkan kedalam mulutku. Saya sambut dengan mengulum serta mengisap lidahnya.

Perlahan kejantananku bangkit kembali. Lalu, tanpa ada kuminta, Anggun melepas semua bajunya termasuk juga bra serta CDnya. Mataku tidak berkedip. Buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan merasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang makin bengkak.

“Ohh.. Teruss Ted.. Teruss.. ” desahnya.

Sesaat tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Pada akhirnya saya sukses mencapai belahan yang ada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kesenangan makin melenguh dari mulutnya. Lalu ciumanku berpindah ke perut serta selalu ke bawah pusar.

Saya membaringkan badannya ke kasur. Tanpa ada dikomando, kusibakkan pahanya. Saya lihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yg tidak demikian tidak tipis. Dengan penuh nafsu, saya menciumi memeknya serta kujilati semua bibir kemaluannya.

“Oh.. teruss.. Ted.. Aduhh.. Nikmat.. ”

Saya selalu mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang tengah mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya serta kumainkan lidahku yang selalu berputar di kelentitnya seperti ular cobra.

“Ted.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh. ”

Desis kesenangan yang keluar dari mulutnya, makin membuatku semangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa ada menghentikkan lidah serta sedotanku beraksi.

“Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss.. ” teriakannya makin merintih.

Mendadak ia mengutamakan kepalaku ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari memeknya makin banyak.

“Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot. ”
 
Tonton juga : Dosen Dan Mahasiswi
Nyatanya Anggun alami orgasme yang dahsyat. Seperti yang ia kerjakan kepadaku, saya juga tidak hentikan hisapan dan jilatan lidahku dari memeknya. Saya menelan semuanya cairan yang kelyuar dari memeknya. Merasa sedikit asin tapi nikmat. Anggun masih tetap nikmati orgasmenya, dengan spontan, saya memasukkan kontolku kedalam memeknya yang basah. Bless..

“Oh.. enakk.. ”

Tanpa ada alami kendala, kontolku selalu menerjang kedalam lembutnya vagina Anggun.

“Oh.. Angguna.. sayang.. enakk. ”

Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Anggun yang mulai bergairah kembali selalu menggoyangkan pinggulnya.

“Oh.. Ted.. Selalu.. Sayang.. Mmhhss.. ”

Kontolku kuhujamkan sekali lagi lebih dalam. Sekitaran 15 menit saya menindih Anggun.. Lantas ia memohon supaya saya ada dibawah.

“Kamu dibawah ya, sayang.. ” bisiknya penuh nikmat.

Saya cuma pasra. Tanpa ada melepas hujaman kontolku dari memeknya, kami merobah tempat. Dengan semangat menggebu-gebu, kontolku selalu digoyangnya. Anggun dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur makin menenggelamkan kontolku ke liang memeknya.

“Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Selalu.. Oh.. Au.. Sayang enakk.. ” erangan kesenangan selalu memancar dari mulutnya.
“Oh.. Anggun.. selalu goyang sayang.. ” teriakku memancing nafsunya.

Benar saja. Kurang lebih 15 menit lalu goyang pinggulnya makin dipercepat. Sambil pinggulnya bergoyang, tangannya menghimpit kuat ke arah dadaku. Saya menyeimbanginya dengan menambah pinggulku supaya kontolku menghujam lebih dalam.

“Tedii.. Ah.. saya.. Keluuaarr, sayang.. Oh.. ”

Nyatanya Anggun sudah menjangkau orgasme yang ke-2. Saya makin coba mengayuh kembali lebih cepat. Karna kelihatannya otot kemaluanku telah dijalari rasa nikmat menginginkan menyemburkan sperma. Lalu saya membalikkan badan Anggun, hingga tempatnya dibawah. Saya menganjal pinggulnya dengan bantal. Saya memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut.

“Oh.. Anggun.. Enaknya.. Saya keluuarr.. ”

Crott.. Crott.. Tttcrott.

Saya tidak kuat sekali lagi menjaga sepermaku.. Serta segera saja penuhi liang vagina Anggun.

“Oh.. Ted.. kau demikian perkasa. ”

Sudah lama saya menantikan hal semacam ini. Katanya sambil tangannya selalu mengelus punggungku yang masih tetap rasakan kesenangan karna, Anggun memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas kontolku. Lalu, tanpa ada kukomando, Anggun berupaya mencabut kontolku yang terlihat mengkilat karna cairan spermaku serta cairan memeknya.

Dengan tempat 69, lalu ia meneduhi saya serta segera mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang telah mulai layu. Saya memandangi lobang memeknya. Anggun selalu mengulum serta memainkan lidahnya di leher serta kepala kontolku. Tangan kanannya selalu mengocok-ngocok batang kontolku. Kadang-kadang ia mengisap dengan keras lobang kontolku. Saya terasa nikmat serta geli.

“Ohh.. Anggun.. Geli.. ” desahku lirih.

Tetapi Anggun tidak perduli. Ia selalu mengecup, mengulum serta mengocok-ngocok kontolku. Saya tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina anggun membuatku bergairah kembali. Saya lalu mengecup serta menjilati lobang memeknya. Kelentitnya yang ada di samping atas tidak sempat saya bebaskan dari jilatan lidahku. Saya tempelkan bibirku dikelentit itu.

“Oh.. Ted.. nikmat.. ya.. Oh.. ” desisnya.

Anggun hentikan sesaat aksinya karna tidak kuat menahan kesenangan yang kuberikan.

“Oh.. Selalu.. Sss. ” desahnya sambil kepalanya berdiri tegak.

Saat ini mememeknya penuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.

“Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh” saya menyedot kuat lobang vaginanya.
“Ted.. Akukk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss.. ”

Ia hentikan pergerakannya, tapi saya selalu menyedot-nyedot lobang memeknya serta nyaris senmua cairan yang keuar masuk kemulutku. Lalu dengan sisa-sisa tenaganya, kontolku kembali jadi tujuan mulutnya. Saya begitu sukai sekali serta menikmatinya. Kuakui, Anggun adalah janda montok yang begitu pandai membahagiakan lelaki.

Anggun selalu mengisap serta menyedoti kontolku sambil mengocok-ngocoknya. Saya rasakan nikmat yang tidak ada tara.

“Oh.. Anggun.. Teruss.. Teruss.. ” rintihku menahan sejuta kesenangan. Anggun selalu percepat pergerakan kepalanya.
“Au.. Anggun.. Saya.. Keluuarr.. Oh.. ”

Croott.. Croott.. Croot..

Maniku tumpah kedalam mulutnya. Sesaat anggun seolah tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar.

“Terimakasih sayang.. ” ucapku..

Saya terasa senang.. Ia mengecup bibirku.

“Ted.. mungkinkah selama-lamanya kita dapat begini. Saya begitu senang dengan pelayananmu. Saya tidak mau perbuatan ini kau kerjakan dengan wanita beda. Saya begitu senang. Biarkanlah saya saja yang terima kenikmatan ini. ” Saya cuma terdiam.

Mulai sejak waktu itu, saya seringkali meniduri di kamarnya, senantiasa dalam kondisi telanjang bulat, kadang-kadang dia juga tidur didalam kamar kostku, sudah pasti dengan mengendap-endap. Kadang-kadang, kami tidur sama-sama tumpang tindih, membuat tempat 69, saya tertidur dengan hirup aroma fresh kemaluannya, Sedang Anggun mengulum penisku.

Di saat pagi, penisku senantiasa ereksi, diemut-emutnya penisku yang ereksi itu, sesaat saya dengan cueknya tetaplah tidur sembari nikmati oral si janda montok ini, kadang-kadang saya jilat kemaluannya karna gemas.

TAMAT

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Agresif Seorang Janda Montok"

Post a Comment